By Irfan Saputra
Update status Facebook dengan BlackBerry? Nge-tweet juga menggunakan
BlackBerry?Browsing juga pake BlackBerry Tiada hari tanpa pencet-pencet QWERTY keypad untuk BBM
dengan teman? Broadcast gak penting, nge-PING setiap saat, Mengirim dan balas email dengan BlackBerry? Merasa keren
jika di tangan ada BlackBerry serasa Blackberry adalah gadget yang paling sempurna Wah, sepertinya memang Anda salah satu
fans berat BlackBerry. Well, Anda tidak sendiri. Meski laporan pasar
internasional menunjukkan penghasilan RIM turun drastis pada paruh
pertama 2011-2012 ini namun demikianlah faktanya; Indonesia jatuh cinta
dengan Blackberry, termasuk saya.
Dari sejumlah smartphone yang berkembang di pasar
Indonesia, nyatanya BlackBerry menempati posisi yang terhormat di hati
masyarakat kita. Bahkan, situs BBC Inggris menyebut rakyat Indonesia
cinta mati dengan BlackBerry bak Romeo dan Juliet yang tak terpisahkan kecuali maut yang memisahkna,hahah. Bagaimana bisa begitu? Berikut 5 alasan BlackBerry populer di Indonesia:
1. BlackBerry? Keren!
Ok, itulah yang ada di benak sebagian besar masyarakat kita. Lihat saja
saat jam istirahat siang, restoran dan kedai makan tidak hanya penuh
dengan orang namun penuh juga dengan BlackBerry yang ada di tangan
pengunjungnya. Lihat juga di mall, dari usia sekolah sampai yang telah
berumur terlihat menggenggam BlackBerry. Suara alert dari BBM dan
notifikasi lain di BlackBerry sepertinya telah menjadi bagian dari
kehidupan kota. Singkatnya, tanpa BlackBerry Anda dianggap ‘gak gaul’. Dan bisa dibilang 5 dari 7 orang yang menggunakan smartphone yaitu BlackBerry.
2. Demam BlackBerry
‘Demam’ bisa diartikan sebagai sesuatu yang menular. Dari mulut ke
mulut fitur yang ditawarkan BlackBerry berkembang dan memunculkan rasa
penasaran. Sebagai contoh, jika di awal 2008 hanya satu/dua orang saja
di sebuah kantor yang memiliki BlackBerry smartphone maka kini bisa
disebut hampir semua orang kantoran punya BlackBerry. Bahkan anak
sekolah dari usia SD sampai SMA pun dibelikan BlackBerry oleh orang
tuanya. Ya, staff marketing BlackBerry harus berterima kasih pada
pengguna BlackBerry Indonesia yang telah menyebarkan virus demam
BlackBerry ini.
3. Pengalaman baru
Seperti dilaporkan oleh BBC, ahli IT Onno Purbo mengatakan bahwa
Indonesia sebagai negara pengguna selalu mencari sesuatu yang baru. Dan
itu ditawarkan oleh BlackBerry. Barangkali karena sekian lama
masyarakat Indonesia terbiasa memakai ponsel dengan keypad standar,
maka ketika BlackBerry masuk ke Indonesia dengan menawarkan konsep
QWERTY keypad maka antusias dan rasa penasaran pun tak bisa dibendung.
Belum lagi jika disebut bisa berkirim pesan tanpa berkurang pulsa. Ya,
meski Apple punya iMessage di iOS 5 dan Android juga akan punya Google
Messenger, tapi dunia mengakui BlackBerry-lah smartphone pertama yang
memiliki layanan mobile messenger, BBM.
4. Demam social media
Tidak dipungkiri internet menjadi satu-satunya pemicu berkembangnya
smartphone. Data statistik Socialbakers mengestimasi Indonesia kini
memiliki 37 juta pengguna Facebook yang berarti separuh dari pengguna
Facebook di Amerika. Sementara itu comScore menempatkan Indonesia pada
posisi ke-4 dari pengguna Twitter tertinggi di seluruh dunia. Bukan
hanya ajang menjalin pertemanan, namun dua social media tersebut telah
menjadi sarana paling ampuh untuk menjalin simpati dan menyebarkan
berita, bahkan seringkali lebih cepat dari breaking news di televisi.
Sebut saja solidaritas untuk Prita Mulyasari atau support untuk kegiatan
sosial yang lebih mudah dan cepat jika
memakai sarana Facebook dan
Twitter. Dan semua itu bisa terjadi karena adanya BlackBerry smartphone.
5. Kesan mahal
Harus diakui pemikiran seperti itu ada di masyarakat kita meski
sebenarnya tidak semua smartphpne BlackBerry mahal. Bahkan jika
dibanding smartphone Android high-end atau iPhone, maka BlackBerry masih
tergolong lebih rendah harganya. Namun justru kesan mahal itulah yang
membuat sebagian masyarakat Indonesia tergila-gila dengan BlackBerry.
Sumber: noblogandi.blogspot.com
Berbagai Sumber
Tidak ada komentar :
Posting Komentar